Social Icons

Tuesday, February 3, 2015

Puisi Patah Hati Dan Kecewa

AKU DAN RASA INI

Dikala ku mulai mencinta, disitu
kau tanamkan kecewa
Dikala ku mulai menyayangi, disitu
ku merana
Dikala ku merindu, kau tanamkan
bara asmara
Mengapa kau begitu tega?
Tak memperdulikan apa yang kini
aku rasa!
Kau sosok yang ku sayang
Kau sosok yang ku cinta
Dan kau sosok yang ku suka
Mengapa kau begitu tega?
menggoreskan luka didada
menggoreskan luka dijiwa
menggoreskan luka dihati yang
sedang mendamba
Apa salahku hingga kau begitu
kejam
Apa salahku hingga kau melakukan
semua
Menggoreskan luka yang tak
kunjung usai
Menanamkan bara cinta yang
begitu kuat
Menanamkan bara sayang yang
begitu dalam
Menanamkan benih-benih yang
hanya menyakitkan

DRAMA PATAH HATI

Aku terpaku melihatmu
Melihat tatapan penuh cinta itu
Sayangnya tak tertuju untukku
Airmata mengalir dipipiku
Serasa belati menghujam
jantungku
Sesak langsung menderaku
Aku ingin berlari
Namun tubuh ini seakan membatu
Memaksaku tetap ditempatku
Tak pelak hatiku seakan tersayat
sembilu
Dalam khayal ku
Aku adalah lakon utama
Dari sebuah drama penuh cinta
Tapi dalam nyata
Aku hanyalah lakon utama
Dari sebuah drama patah hati

ANDAI KAU BISA RASA

Ku mulai menghitung hari yang
berlalu
bertatap aku akan bayangmu
betapa syahdunya perasaan itu
sayangnya ku tahu kau tak begitu
Bila malam datang
anginpun menyambar
gelisah hati bagai terpenjara
ketika harap telah percama
menggoda bayangmu tiada guna
Seandainya bisa untuk kau
rasakan
ingin ulang semua kisah
semai kembali mawar yang terkulai
layu
biar taman hatiku berbunga

JARUM NERAKA

Apakah ini rasanya..
Apakah seperti ini sakitnya..
Kekecewaan yang aku alami..
Meskipun tidak seperti di neraka..
Tapi sakitnya bagai Jarum Neraka
yang menusuk hatiku..
Terasa pilu hatiku, Ketika kau
campakan aku tanpa alasan yang
jelas..
Padahal aku coba setia, Tak
berpaling darimu..
Apakah ini balasan atas cinta yang
aku berikan untukmu..
Apakah ini jawaban atas cinta
yang kau berikan padaku..

MELUPAKAN ADALAH HAL YANG
TERINDAH UNTUKKU

Aku tak gentar bila mentari
terbenam dibalik senja merah
Aku tak takut bila gelapnya malam
menjadi temaram
Meskipun kelak mataku akan
menutup
Tapi tidak untuk jiwa dan
semangatku.
Harusnya aku tak gemetar pada
hujan yang datang dibalik awan
kelabu
Harusnya aku tak sembunyi pada
sunyi yang kian menampakkan diri
Aku menolak kesepian
Karena aku yakin dengan
melupakanmu adalah hal yang
terindah untukku.
Mengharapkanmu bagaikan mimpi di
siang hari
Sebagian kisahku terlukiskan
dalam tangga nada kesedihan
bukan kebahagiaan.
Aku tak mau termakan oleh
bayang-bayang semu
Karena dirimu tidak pernah
menganggapku ada di pori hidupmu
Namun aku mengikhlaskan ada
sosok lain yang menjadi pengganti
diriku
Dan akan kurangkai dalam bait-bait
doa tulusku.

No comments:

Post a Comment

Nurul zantoso. Powered by Blogger.

Pages - Menu

Copyright Text